H - 365 hari Pernikahan

Halo, perkenalkan nickname aku sebut aja kittycat, alah sebel sok imut banget hahaha. Enggak apa-apa yah, itu yg kepikiran di otak wkwkw.

Sebenernya, awal mau bikin blog ini karena gabut di rumah enggak ada kegiatan, dan dukungan teman-teman juga yang nyuruh bikin blog. Katanya, biar bermanfaat untuk orang lain, khususnya calon pengantin. Iya juga sih, semoga membantu ya!

Oya mau ngingetin, ini bukan pernikahan aku ya, karena aku belum menikah, doakan aja secepatnya hihi. Aku mau ceritain aja persiapan pernikahan kakak aku, kakak aku ini cowok jadi ya enggak mungkin kan nulis-nulis cerita kaya begini di blog. Jadi aku aja yg nulis, mumpung ingatan masih segar nih.

Jadi, kakak aku ini bernama Kang Fuad dan akan menikahi calon istrinya yang bernama, Teh Raisa. Kedua keluarga kami sepakat enggak ada acara tunangan, cukup lamaran biasa aja. Hmmm, maksudnya keluarga aku aja yg berkunjung ke rumah Teh Raisa, enggak ada embel-embel kakek, nenek, bibi, om, dan para sepupu lainnya.

Alasannya sederhana sih, karena kedua keluarga kami yg cukup banyak, pasti dibutuhkan waktu yg cukup lama untuk mengatur acara. Dan dipikir-pikir lumayan penghematan juga loh, bukan bermaksud pelit ya... Alangkah lebih baik, uangnya disalurkan buat acara pernikahan aja, istilahnya biarpun enggak ada acara tunangan, tapi acara pernikahan spektakuler!

Setelah acara lamaran, dilanjut makan siang barulah mulai mengalir obrolan-obrolan seputar pernikahan. Pertama yg dibahas itu, tanggal menikah. Rencananya ingin akhir tahun 2017 sekitar bulan Oktober hingga Desember. Tetapi orang tua Teh Raisa kurang setuju karena ternyata masuknya Bulan Safar. Sedangkan Desember, Kang Fuad enggak bisa cuti karena dia kerja di perbankan, jadi lagi sibuk-sibuknya ngurusin tutup buku perusahaan.

Akhirnya keputusannya antara Januari atau Februari 2018. Kedua orang tua membebaskan tanggal berapa aja, karena yg menentukan pasti gedung hahaha. Nah mulai deh milih gedung dan ngira-ngira jumlah tamu. Karena keluarga kami yg cukup banyak, ditambah Kang Fuad dan Teh Raisa adalah anak pertama, jadi kedua orang tua juga pengen ngundang temen-temennya gitu, ternyata bener ya kalo nikahan itu jadi hajatnya para orang tua :D

Setelah didiskusikan, masing-masing keluarga ngundang 300 orang, total 600 orang. Itu pun harus dikali 2 (asumsikan para tamu membawa pasangan) jadi 600 orang x 2 = 1200 porsi untuk catering. Berarti harus nyari gedung yg muat untuk 1000 orang lebih. Kalau Teh Raisa sih pinginnya di Hotel biar lebih praktis dan kalau di Hotel kan rata-rata pake karpet tuh, jadi kesannya mewah. Sedangkan orang tua aku, pinginnya di Kologdam, selain gedungnya luas lokasinya pun di tengah kota.

Akhirnya pilihan pertama di Kologdam walau tidak menutup kemungkinan masih survei gedung lain. Sambil nyari-nyari gedung, sambil mencari WO juga. Karena kedua pasangan sama-sama kerja di Jakarta, jadi pasti sibuk dan jarang ke Bandung diputuskan lah untuk memakai WO supaya membantu kelancaran pernikahan dari H- setahun.

Untuk selanjutnya, akan dibahas tentang gedung di post selanjutnya, selamat membaca semoga suka ya readers!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Vendor: Venue by HIS Kologdam Bandung

Vendor: Kebaya Pernikahan Pengantin by Raden Anisa Brides

Vendor: Dekorasi Pernikahan by Galeni Decoration